Senin, 05 Maret 2012

Skripsi Oh.. Skripsi...

Bukan...

Ini bukan judul sinetron atau Ftv terbaru... ini adalah "KEKASIH" bagi para mahasiswa tingkat akhir di universitas manapun..

Ketika seorang mahasiswa memasuki masa skripsi, maka mahasiswa tersebut akan berhadapan dengan sejumlah badai dan rintangan...agar bisa "JADIAN" dengan skripsi tersebut... (tuh kan...gaya nulis saya lantas tiba2 jadi formal).

Pertama kita harus PDKT dulu...memenuhi semua persyaratan awal dari BAB I yang isinya pendahuluan sampai BAB III yang isinya udah bikin pening tujuh keliling.... di BAB I, masalah harus jelas.... harus terstruktur... ga boleh berputar-putar... *masalahnya, pola pikir tiap orang bisa berbeda..jadi yang menurut kita udah "PAS",  belum tentu "PAS" di mata dosen pembimbing :'(

Kalo PDKT kita udah diterima, bukan berarti jalan ke depannya bakalan mulus2 sajaaa....
Setelah judul diterima oleh biro skripsi, sekarang kita harus PDKT ke ORANGTUA si SKRIPSI ini..alias dosen pembimbing...

Ga...ga semua dosen pembimbing ini killer.... pada dasarnya semua hanya pengen anak bimbingannya ngerjain yang terbaik... Tapi terkadang yang bikin kesel yaaah... saat udah capek ditungguin, ternyata ga dateng, giliran kita mau lari karena belum kerja revisian, eh...dosennya malah bolak-balik berseliweran di sekitar kita...

Tapi...yang lebih parah sih kalau dosen pembimbing utama dan dosen pembimbing kedua itu bersilang pendapat mengenai bahasan Skripsi kita...

Nah...loh... kita yang udah pening, makin pening kan mau ngikutin saran yang mana? Takutnya ada yang tersinggung, ada yang merasa dihargain kalo pendapatnya diabaikan... kalau kayak gini...mahasiswa rasanya pengen cepet2 nenggak baygon rasa lavender deh...biar bebannya usai...

itu sebelum hubungan percintaan dengan si SKRIPSI diresmikan dalam ikatan suci yang bernama "SEMINAR PROPOSAL"...
Ketika SEMINAR PROPOSAL pun bukan berarti hubungan kita dengan si SKRIPSI aman2 saja....
Bagi yang memilih metode kualitatif, tentunya harus menyusun jadwal wawancara dengan subjek yang dinginkan, membuat verbatim hasil wawancara, koding, bla..bla..bla...

Sedangkan yang memilih metode kuantitatif, tentunya harus sibuk membuat skala, aitem2 skalanya, sebar skala, tabulasi data, uji validitas aitem, bla..bala..bla...sampai selesai dan akhirnya turun lapangan yang sebenarnya...

setelah semua proses yang menyengsarakan itu usai, tibalah kita dengan acara "PERCERAIAN" dengan skripsi ini... Yup... UJIAN MEJA dan YUDISIUM merupakan proses kita bercerai dengan si SKRIPSI ini... kita memaparkan semua yang kita tahu tentang dirinya, kemudian bapak ibu dosen yang akan menentukan apakah kita layak berpisah dengan si skripsi...ataukah masih harus bersama *Naudzubillahimindzalik :'(

Yeah...bagaimanapun skripsi itu... nikmati sajalah prosesnya... karena cepat atau lambat, Takdir kita udah digariskan oleh Allah SWT....

Ini hanya masalah waktu
*Defense dari orang2 yang skripsinya mandek tuh yah..yang kayak gitu...*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar